empat puluh tahun sudah
kau goreskan kuas mu di atas kanvas
tak sedikitpun keluhmu
akan susahnya hidup ini
tak terasa sudah
rambutmu tlah gugur satu persatu
warnanya yang hitam tlah beranjak menjadi putih
begitu santainya kau
goreskan kuasmu diatas kanvas
hanya untuk sesuap nasi
hanya untuk menyambung hidupmu
tutur kata mu
kau lanturkan untuk orang yang kau lukis
begitu sopan
dan penuh canda tawa
serta dengan rendah hati
tak nampak sedikitpun
diwajahmu akan keresahan
seakan kau tak dihinggapi rasa gundah
tak ada bagimu kata susah
kau begitu santai
menggoreskan kuas mu diatas kanvas
jiwamu telah mengalir bersama goresan kuasmu
dan bercampur dengan cat lukisanmu
namun kau begitu pandai melukis
masih banyak orang disana yang tak mengenali mu
ku tanya mengapa?
kau hanya menjawab
"aku bukan berburu nama
tapi aku hanya mencari sesuap nasi
hanya ingin melanjutkan hidup"
puisi ini terinspirasi ketika saya janjian sama "kekasih tak dianggap" saya di Akkarena makassar tanggal 9 juni 2008. dan ternyata dia hanya membuat janji dan tidak datang karena dia hanya ingin membuat saya marah. dalam arti kata "ingin putus dari saia". tak sengaja saya melihat pelukis tua itu dan saya datang menghampirinya damn melihat-lihat karya lukisannya dan pada saat itu ada adik kecil yang pintar dilukisnya.
saya mengucapkan banyak terimakasih untuk pelukis tua dan tak dikenal itu karena telah menemani kejenuhan saya menunggu dia.........
dan saya berdoa untuk pelukis tua itu
"semoga di beri kebahagian dunia akhirat" amiiiii...n!!!!!!!!
insya ALLAH kalau usaya bertemu lagi dengan pelukis tua itu, saya akan meminta fotonya dan akan memposting di Blog saya ini.
wiwik daffa
-
judul : wiwi daffa
bahan : pensil diatas kertas gambar
ukuran : A4
harga : Rp. call
9 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar